Kenapa Pevoli Belanda Perkosa Bocah 12 Tahun Boleh Main di Olimpiade?

Pevoli pantai Belanda, Steven Van de Velde melakoni debutnya di Olimpiade Paris 2024.

Share:
Steven Van de Velde Pevoli Belanda Terdakwa Pemerkosaan
Olahraga
Steven Van de Velde Pevoli Belanda Terdakwa Pemerkosaan

[Baca Juga: Jadwal Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Hari Ini: Ada Jojo & Ginting]

Akibat sorotan pada dirinya, Van de Velde tidak tinggal di perkampungan atlet dan juga tak melayani sesi jumpa pers.

Ada pengamanan tambahan yang menjaga Van de Velde ketika tiba di Paris bersama tim lainnya.

Dalam sesi wawancara sebelum Olimpiade Paris 2024, Van de Velde berharap bisa memutar waktu dan menghapus kesalahannya itu.

"Saya tak bisa memutar waktu, jadi saya harus menerima konsekuensinya. Itu adalah kesalahan paling besar dalam hidup saya," katanya, dikutip dari BBC, Rabu (31/7/2024).

Lalu, kenapa Van de Velde diperbolehkan tampil di Olimpiade Paris 2024?

[Baca Juga: Ikut Olimpiade Paris 2024 saat Hamil Tua 7 Bulan, Atlet Mesir Dihujat]

Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan pemilihan atlet untuk Olimpiade adalah tanggung jawab masing-masing komite.

Van de Velde kembali bermain pada tahun 2017. Komite Olimpiade Belanda (NOC) mengatakan dia telah memenuhi pedoman yang ditetapkan oleh Federasi Bola Voli Belanda (NeVoBo) agar para atlet dapat melanjutkan berkompetisi setelah dinyatakan bersalah.


Baca Juga

Timnas Voli Putra Indonesia/Foto: AVC

Hasil SEA V.League 2025 Indonesia vs Vietnam

Timnas Voli Putra Indonesia/Foto: AVC

Link Live Streaming SEA V-League Indonesia vs Vietnam

Timnas voli putra Indonesia saat berlaga di SEA V League 2024 (PBVSI)

Hasil SEA V.League 2025 Indonesia vs Kamboja

Kemenpora RI bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) resmi meluncurkan Program Beasiswa Keolahragaan. (Foto: Kemenpora)

Kemenpora dan LPDP Luncurkan Beasiswa Keolahragaan

Timnas Voli Putra Indonesia akan tampil di SEA V.League 2025 di Filipina, 9-13 Juli 2025/foto: IG Moji Sport

Hasil SEA V.League 2025 Thailand vs Indonesia