Alasan PBSI Gunakan Sistem Baru untuk Promosi dan Degradasi

Atlet di Pelatnas Cipayung dapat terdegradasi kapan saja.

Share:
Pebulutangkis ganda putri Indonesia, Apriyani/Fadia. (Foto: Instagram/pbsi)
Bulutangkis
Pebulutangkis ganda putri Indonesia, Apriyani/Fadia. (Foto: Instagram/pbsi)

www.sportcorner.id - Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menjelaskan alasan penerapan sistem baru promosi dan degradasi.

Sistem baru ini tidak perlu menunggu enam atau setahun bagi atlet untuk bisa terkena degradasi dari Pelatnas.

Hal ini juga berlaku untuk pengembalian atlet dari klub untuk bergabung di Pelatnas Cipayung.

"Setiap atlet akan dipantau melalui pencapaian prestasi di turnamen BWF dan multievent, progres kemajuan dari segi teknik, fisik dan juga data-data pendukung. Hal ini menjadi bahan pertimbangan tim pelatih untuk mengambil keputusan," kata Kabid Binpres Pelatnas PBSI, Eng Hian dalam rilisnya, Sabtu (29/3/2025).

Penerapan sistem yang lebih ketat ini bertujuan untuk mempercepat regenerasi pemain dan memberikan kesempatan bagi atlet muda berbakat untuk tampil di turnamen internasional.

Baca juga: BWF Kabulkan Protection Ranking Ginting, Ini Risiko yang Harus Diterima


Baca Juga

Apriyani Rahayu/Febri Setianingrum/Media PBSI.

Alasan Apriyani/Febi Tak Turun di Japan & China Open 2025

Herry IP/Foto: Instagram

Usai Naik Gaji, Herry IP Punya 1 Permintaan untuk BAM

Dua Wakil Indonesia Lolos ke Semifinal Kejuaraan Dunia Junior 2024

Daftar Skuat Indonesia di Kejuaraan Asia Junior 2025

Dejan Ferdinansya/Siti Fadia Silva Ramadhanti/Media PBSI.

Penyebab PBSI Cerai Pasangan Dejan/Fadia

Aksi Fajar/Rian di babak semifinal Indonesia Open 2025. (Foto: Instagram/pbsi)

PBSI Kian Terpuruk, Siapa yang salah?

Juara Indonesia Open 2025, Anders Antonsen/Foto: PBSI

Anders 'Istora Boy' Antonsen Juara Indonesia Open 2025

Juara Indonesia Open 2025, Thom Gicquel/Delphine Delrue/Foto: PBSI

Sejarah Tercipta di Indonesia Open 2025