Rupiah Melemah, Agen Pemegang Merek Bersiap Antisipasi Kenaikan Biaya Produksi

Agen pemegang merek pun mengantisipasi dampak penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terhadap biaya produksi industri otomotif .

Share:
Ilustrasi. (Bagus)
Otomotif
Ilustrasi. (Bagus)

www.sportcorner.id - Tantangan industri otomotif di semester satu tahun 2025 semakin banyak yang dihadapi, baik secara global maupun di Indonesia. Salah satunya adalah penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.  

Agen pemegang merek (APM) pun mengantisipasi dampak penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terhadap biaya produksi industri otomotif yang masih perlu mengimpor bahan baku maupun komponen.

Donny Saputra selaku ​​​​​​Wakil Direktur Pelaksana PT Suzuki Indomobil Sales, agen pemegang merek kendaraan Suzuki di Indonesia, menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi meningkatkan biaya produksi kendaraan Suzuki seperti XL7, Ertiga, dan Carry, yang sebagian materialnya masih diimpor.

"Apabila kondisi ini terus berlanjut hingga beberapa bulan ke depan, bisa saja ada dampak yang mungkin terjadi," kata Donny dikutip Antara, Senin (28/4/2025).

Dampak penurunan nilai tukar rupiah terhadap biaya produksi industri otomotif, menurut dia, antara lain dapat ditekan dengan mengurangi impor dan meningkatkan kandungan lokal kendaraan.

"Semakin tinggi kandungan lokal suatu kendaraan, semakin kecil ketergantungannya pada impor dan fluktuasi nilai tukar," katanya.

Di samping berpeluang menyebabkan peningkatan biaya produksi dan harga kendaraan, ia mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa mendatangkan keuntungan dalam bisnis ekspor kendaraan Suzuki.
Baca juga: Kenaikan harga mobil baru dinilai picu perubahan preferensi konsumen


Baca Juga

Utamakan pasang ban baru di poros belakang. (Wrench Inc)

Budget Minim, Ban Mobil Baru Pasang di Depan atau di Belakang?

Pilih helm sesuai dengan kebutuhan. (Autoevolution)

Tips Memilih Helm Motor yang Aman dan Nyaman