Dirut KPK Amir Arief Sebut Pembinaan Sepakbola Harus dengan 2K
Pembinaan sepakbola harus dengan kualifikasi dan kompetensi bukan dengan kekuatan uang dan kekuatan orang dalam.
Hal ini memberikan pengaruh yang kurang bagus terhadap anak-anak.
"Kan kemudian akhirnya tertanam saya dia (anak-anak), oh saya harus naik kelas tim utama ternyata mesti bayar. Bagaimana nanti kalau, dia jadi pemain lebih profesional atau di dunia manapun pragmatismenya, kalau tidak nyogok kita tidak jadi apa-apa," imbuh dia.
Ada sebuah data dari KPK yang cukup mengejutkan yang disampaikan oleh Arief.
Baca juga: Ragnar Oratmangoen Absen Bela Timnas Indonesia Gegara Sakit atau Cedera?
"Kalau disurveynya kita ternyata, rata-rata masyarakat di Indonesia 30-40 persen, selalu berusahan apa-apa dengan menyogok. Dalam pelayanan publik, ini adalah realita yang jadi masalah," kata Amir.
Amir menjelaskan, bahwa esensi dari sepakbola itu adalah sportivitas dan fairplay.
"Berarti ada sesuatu di belakang yang ujung-ujungnya duit (jika tidak ada sportivitas dan fairplay)," kata dia.