“Jika Indonesia Arena dipilih sebagai venue, tentu akan ada peningkatan fasilitas pendukung. Pemerintah akan mengajukan perbaikan sesuai standar yang ditetapkan BWF,” jelas Dito. 

Ia juga menambahkan bahwa koordinasi dengan PBSI dan lintas kementerian akan dilakukan untuk menyempurnakan semua aspek teknis.

Venue Alternatif Jika Diperlukan

Jika nantinya Indonesia Arena belum memenuhi kriteria teknis yang dibutuhkan, pemerintah tetap membuka opsi lain, seperti penggunaan Istora Senayan atau venue olahraga di luar Jakarta yang dianggap layak. Fleksibilitas ini menunjukkan bahwa Indonesia benar-benar serius dan tidak ingin melewatkan kesempatan menjadi tuan rumah kejuaraan dunia.

Baca juga: Total Hadiah yang Didapat Sabar/Reza usai Diguyur Bonus Sponsor

Komitmen Indonesia sebagai Tuan Rumah Olahraga Dunia

Pernyataan Menpora menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia ingin terus memperkuat perannya di panggung olahraga internasional, khususnya dalam cabang bulu tangkis yang telah lama menjadi andalan dan kebanggaan nasional. Dengan komitmen pemerintah, dukungan dari PBSI, dan potensi besar dari venue-venue yang ada, Indonesia menatap peluang ini dengan penuh optimisme. 

Jika terealisasi, menjadi tuan rumah Piala Sudirman 2027 dan Piala Thomas & Uber 2028 bukan hanya soal prestise, tapi juga bentuk nyata kontribusi Indonesia dalam memajukan dunia olahraga global.