Terry menegaskan, selama banyak orang meremehkan hal ini, jumlah korban kejahatan terkait penggunaan stiker pun akan terus bertambah.

Sudah Ada Korban Nyata

Peringatan ini bukan sekadar teori. Seorang wanita bernama Kathleen Wiggins asal Florida, Amerika Serikat, pernah menjadi korban kriminal setelah memasang stiker happy family di mobilnya. 

Dalam stiker tersebut, terpampang detail bahwa suaminya bertugas di angkatan laut. Informasi ini memberi tahu pelaku kejahatan bahwa Kathleen sering berada di rumah hanya berdua bersama anak dan anjing peliharaan tanpa perlindungan orang dewasa lain.

Baca juga: 5 Aksesori Mobil yang Bikin Perjalanan Makin Nyaman

“Itu benar-benar membuatku merasa terancam. Saya tidak menyangka stiker kecil itu bisa mengundang bahaya,” ungkap Kathleen.

Predator Anak Bisa Mengintai Lewat Stiker

Tony Ivey dari Spartanburg County Sheriff's Department juga mendukung pelarangan penggunaan stiker happy family pada kendaraan pribadi. 

Menurutnya, meski informasi yang dicantumkan di stiker terlihat sederhana, detail seperti nama, profesi orang tua, atau jumlah anak bisa mempermudah predator anak dalam merencanakan aksinya. 

Tony menjelaskan, para penjahat bisa memperkirakan kapan anak-anak berada di rumah sendirian, hanya dengan melihat stiker di mobil yang diparkir di lokasi umum.