Crystal Palace Dicoret UEFA, Mengapa Girona & Man City Tak Kena Sanksi?
Tak sedikit pihak yang membandingkan kasus ini dengan situasi serupa yang melibatkan Manchester City dan Girona.
UEFA pun menilai mekanisme blind trust ini cukup untuk menghindari konflik kepemilikan ganda. Meski begitu, CFG tetap diwajibkan meninjau ulang struktur kepemilikan mereka jika di musim berikutnya situasi serupa terulang.
Sayangnya, John Textor tak mengambil pendekatan serupa untuk Crystal Palace.
Padahal, UEFA sebenarnya telah memberi batas waktu hingga 1 Maret 2025 untuk menyesuaikan struktur kepemilikan apabila terindikasi melanggar aturan.
Baca juga: Pertama Kali dalam Sejarah! 5 Klub Inggris Raih Trofi Mayor di Musim yang Sama
Masalahnya, Palace baru memastikan diri lolos ke Liga Europa pada 17 Mei, setelah mengalahkan Manchester City di final Piala FA.
Textor mengakui sudah memprediksi adanya masalah kepemilikan ganda, tetapi waktu yang tersedia terlampau sempit untuk menyiapkan solusi legal seperti yang dilakukan CFG.
Sebagai bentuk perlawanan, Palace dikabarkan akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Namun, peluang mereka tampil di pentas Eropa musim depan nyaris tertutup rapat.
Situasi ini pun menjadi pengingat betapa rumitnya aturan kepemilikan ganda di era modern, di mana konglomerasi multi-klub makin lazim dalam peta bisnis sepak bola Eropa.