Crystal Palace Dicoret UEFA, Mengapa Girona & Man City Tak Kena Sanksi?

Tak sedikit pihak yang membandingkan kasus ini dengan situasi serupa yang melibatkan Manchester City dan Girona.

Share:
article
Selebrasi para pemain Cyrstal Palace di final Piala FA 2024/2025 kontra Manchester City (Foto: tangkapan layar x.com/EmiratesFACup)
Bola
Selebrasi para pemain Cyrstal Palace di final Piala FA 2024/2025 kontra Manchester City (Foto: tangkapan layar x.com/EmiratesFACup)

UEFA pun menilai mekanisme blind trust ini cukup untuk menghindari konflik kepemilikan ganda. Meski begitu, CFG tetap diwajibkan meninjau ulang struktur kepemilikan mereka jika di musim berikutnya situasi serupa terulang.

Sayangnya, John Textor tak mengambil pendekatan serupa untuk Crystal Palace. 

Padahal, UEFA sebenarnya telah memberi batas waktu hingga 1 Maret 2025 untuk menyesuaikan struktur kepemilikan apabila terindikasi melanggar aturan. 

Baca juga: Pertama Kali dalam Sejarah! 5 Klub Inggris Raih Trofi Mayor di Musim yang Sama

Masalahnya, Palace baru memastikan diri lolos ke Liga Europa pada 17 Mei, setelah mengalahkan Manchester City di final Piala FA. 

Textor mengakui sudah memprediksi adanya masalah kepemilikan ganda, tetapi waktu yang tersedia terlampau sempit untuk menyiapkan solusi legal seperti yang dilakukan CFG.

Sebagai bentuk perlawanan, Palace dikabarkan akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). 

Namun, peluang mereka tampil di pentas Eropa musim depan nyaris tertutup rapat. 

Situasi ini pun menjadi pengingat betapa rumitnya aturan kepemilikan ganda di era modern, di mana konglomerasi multi-klub makin lazim dalam peta bisnis sepak bola Eropa.


Baca Juga

Persebaya Surabaya

3 Fakta Menarik Jelang Duel Persebaya vs Persija

Logo Piala Dunia 2026/Foto: Istimewa

28 Negara Lolos ke Piala Dunia 2026 Per 15 Oktober

Patrick Kluivert/Foto: SportCorner.id/Fachri Ghozali

Kapan PSSI Bahas Masa Depan Patrick Kluivert?

Patrick Kluivert/Foto: Timnas Indonesia

Tunggu Apa Lagi? Pecat Patrick Kluivert dkk