Inilah Pemicu Kenapa Pengguna Mobil dan Motor Sering Bertikai di Jalan
Konflik mobil vs motor bukan soal ego, tapi minimnya pengalaman dua sisi. Solusinya? Coba jadi pengendara ganda untuk tumbuhkan toleransi.
www.SportCorner.id - Di jalan raya, kita sering menyalahkan pengguna jalan lain. Pengendara motor menuduh pengemudi mobil egois, lamban, dan tak peka. Sementara pengemudi mobil merasa pengendara motor sembrono, suka nyelip, dan tak sabaran.
Sebuah penelitian terbaru dari Nottingham Trent University menemukan bahwa konflik ini bukan sekadar masalah perilaku, melainkan akibat dari kurangnya pengalaman berkendara dari sisi lain.
Dua Dunia yang tidak Mau Saling Paham
Hasil penelitian menyebutkan bahwa pengendara motor dan pengemudi mobil sering melihat satu sama lain sebagai kelompok luar (out-group). Artinya, kita cenderung menyalahkan kelompok lain dan merasa diri kita selalu benar.
Baca juga: Beberapa Kesalahan Berkendara yang Kerap Dilakukan Pengemudi +62
Seorang pengemudi mobil yang tak pernah naik motor tidak tahu bagaimana rasanya menjaga keseimbangan pada kondisi sulit, atau harus nyelip demi menghindari macet di bawah terik matahari.
Begitu juga sebaliknya, pengendara motor yang belum pernah mengemudi mobil tak mengerti sulitnya menjaga jarak aman, atau blind spot yang kadang tak bisa dihindari.
Bukti Nyata di Jalan
Lewat simulasi virtual, peneliti menemukan bahwa mereka yang pernah mengendarai baik mobil maupun motor (dual drivers/pengendara ganda) lebih cepat mendeteksi potensi bahaya, seperti motor yang datang dari sisi kiri di tengah kemacetan.
