Simon Tahamata Kritik Pedas ke PSSI: Timnas Indonesia Harusnya Main di GBK

Kepala pemandu bakat Timnas Indonesia, Simon Tahamata, melontarkan kritik tajam kepada PSSI karena lebih sering memainkan laga Timnas di luar Jakarta.

Share:
Simon Tahamata/ Hadi Febriansyah (SportCorner.id)
Bola
Simon Tahamata/ Hadi Febriansyah (SportCorner.id)

Sebagai sosok yang pernah memperkuat Timnas Belanda, Simon lalu membandingkan dengan pengalaman negaranya. Menurutnya, Belanda hanya menggunakan dua stadion untuk laga resmi: Johan Cruyff Arena di Amsterdam dan De Kuip, markas Feyenoord di Rotterdam.

“Di Belanda, timnas tidak pernah main di Eindhoven meski PSV klub besar. Hanya di Amsterdam atau Rotterdam. Itu karena timnas butuh konsistensi, atmosfer, dan stadion yang benar-benar pantas untuk pertandingan internasional,” ungkapnya.

Bagi Simon, hal serupa seharusnya diterapkan di Indonesia. Laga besar wajib dimainkan di GBK, sedangkan laga uji coba bisa ditempatkan di kota-kota lain seperti Bali, Medan, atau bahkan Maluku.

Dalam beberapa bulan terakhir, PSSI memang kerap memindahkan laga Timnas ke luar Jakarta. Sebagai contoh, Piala Kemerdekaan dimainkan di Sumatera Utara, sedangkan kualifikasi Piala Asia U23 ditempatkan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur.

Untuk FIFA Matchday September 2025, skuad Garuda juga dijadwalkan melawan Taiwan dan Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.

Baca juga: Pelatih Taiwan Bicara Kekuatan Indonesia: Fans Garuda Adalah Pemain Terkuat!

Keputusan ini diambil dengan alasan pemerataan sepak bola nasional agar suporter di berbagai daerah juga bisa menikmati langsung atmosfer pertandingan Timnas. Namun, Simon menilai langkah itu justru mengurangi kekuatan utama Timnas, yaitu suporter yang selalu memadati GBK.


Baca Juga

Calvin Verdonk

Kluivert Terkejut Verdonk Gabunng ke Lille, Tapi...