Gagal Lolos Piala Asia U-23, Vanenburg Sindir Minimnya Jam Terbang Pemain
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, menyinggung minimnya menit bermain pemain di klub sebagai penyebab kegagalan Garuda Muda.
Menang 3 laga dari 3 pertandingan, Mencetak 13 gol, Tidak kebobolan sama sekali Korsel tampil seperti “mesin kemenangan” yang nyaris sempurna.
Menurut Vanenburg, hal itu tak lepas dari kompetisi domestik K-League yang memberi kesempatan kepada pemain muda untuk tampil reguler setiap pekan.
“Kalau kita lihat di Korea, mereka punya kompetisi yang berjalan baik. Pemain yang main hari ini akan bermain lagi minggu depan, dengan jam terbang tinggi. Itulah yang membuat mereka lebih siap,” jelas pelatih asal Belanda itu.
Selain faktor jam terbang, pelatih Korea Selatan U-23, Lee Min-sung, mengungkapkan kunci lain dari keberhasilan timnya. Meski persiapan relatif singkat, para pemain sudah sangat memahami filosofi permainan yang ia terapkan.
“Kami memanggil pemain yang bermain di K-League, dan mereka semua tahu gaya bermain yang saya inginkan. Itu sebabnya, meski persiapan terbatas, hasilnya tetap maksimal,” ungkap Min-sung.
Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23
Kekuatan kombinasi jam terbang tinggi ditambah pemahaman taktik yang jelas membuat Korea Selatan tampil superior di Grup J.
Kekalahan ini memang menyakitkan, namun juga menjadi pelajaran penting bagi Timnas Indonesia U-23. Ada beberapa hal yang bisa dipetik dari kegagalan melawan Korsel.