Putra Mahkota Johor Bongkar Fakta di Balik Sanksi FIFA, Ada Unsur Sabotase?
Putra Mahkota Johor, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, akhirnya angkat bicara terkait sanksi keras FIFA terhadap FAM dan tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia.
Dalam surat tersebut, Direktur Jenderal NRD Badrul Hisham Alias menegaskan bahwa ketujuh pemain tersebut berhak mendapatkan status warga negara Malaysia karena memiliki hubungan kakek-nenek yang jelas dengan warga Malaysia.
Semua proses, baik administratif maupun konstitusional, disebut sudah sesuai dengan hukum yang berlaku.
Meski prosedur dinilai sah, FIFA tetap menjatuhkan vonis mengejutkan. Kondisi ini membuat Tunku Ismail murka. Ia merasa keputusan FIFA penuh kejanggalan dan menduga adanya tekanan dari pihak eksternal yang tak ingin melihat kebangkitan Harimau Malaya.
“FAM telah mengikuti semua proses dengan benar dan bahkan bekerja sama dengan FIFA. Kalau sudah disetujui sebelumnya, kenapa tiba-tiba berubah? Apakah ada entitas luar yang ikut campur memengaruhi keputusan ini?” tulisnya dengan nada kecewa.
Baca juga: Klasemen Grup B Piala AFF U-23: Timnas Indonesia U-23 Finish di Puncak
Tak hanya itu, ia juga menyoroti kejanggalan lain: FIFA menjatuhkan hukuman tanpa alasan jelas dan bahkan mengumumkannya dengan cepat meski FAM masih memiliki hak untuk mengajukan banding.
“Pertanyaan lain, siapa yang sebenarnya berada di New York saat keputusan ini dibuat? Saya harap FAM segera mengajukan banding. Kita tidak boleh tunduk pada individu yang takut dengan kebangkitan Malaysia,” tegasnya.


