Dari Cedera ke Mimpi Piala Dunia: Kisah Emosional Ole Romeny untuk Indonesia
Ole Romeny, membagikan kisah jujurnya tentang bagaimana ia menghadapi tekanan besar dan ekspektasi tinggi dari suporter Garuda
“Aku sangat tegang. Stadion penuh, semua berharap aku mencetak gol. Bahkan ibuku bilang ia tak sanggup menonton momen itu,” cerita Romeny sambil tertawa kecil.
Namun ia berhasil menjaga ketenangan. Sepakan akuratnya menembus gawang China, memastikan kemenangan dan membawa Indonesia lolos ke babak berikutnya. Momen itu menjadi simbol — bahwa Romeny bisa mengubah tekanan menjadi kekuatan.
“Semakin besar tekanannya, semakin besar juga momennya. Kalau kamu ingin jadi luar biasa, kamu harus siap menanggung tekanan luar biasa,” katanya.
Bagi Romeny, ekspektasi dari publik Indonesia bukan beban, melainkan kehormatan. Ia menganggap setiap sorotan, setiap kritik, bahkan tuntutan gol sebagai bentuk kepercayaan dan cinta.
“Kalau tidak ada tekanan, berarti kamu belum berada di level tinggi. Tekanan itu justru tanda bahwa orang percaya padamu,” ujar mantan pemain FC Utrecht itu.
Baca juga: Ole Romeny Akhirnya Comeback, Bakal Jadi Mesin Gol Timnas Indonesia
Kini, semua mata tertuju pada dua laga hidup mati Timnas Indonesia di bulan Oktober 2025. Garuda akan menghadapi Arab Saudi dan Irak, dua tim kuat Asia yang menentukan nasib Indonesia menuju Piala Dunia 2026.
Tim yang finis di puncak klasemen grup akan langsung lolos ke Piala Dunia — sebuah mimpi besar yang belum pernah dicapai Indonesia sepanjang sejarah.