Regulasi 50+1 Kepemilikan Klub Liga Jerman: Untung atau Buntung?
Liga Jerman, Bundesliga, merupakan salah satu liga tersbesar di Eropa. Terdapat regulasi unik terkait kepemilikan klub yang tidak bisa dikuasai investor.
www.sportcorner.id - Liga Jerman, Bundesliga, merupakan salah satu liga tersbesar di Eropa. Terdapat regulasi unik terkait kepemilikan klub yang tidak bisa dikuasai investor.
Peraturan unik tersebut kerap disebut ‘50+1’, yaitu berarti 51 persen saham klub hanya dapat dimiliki oleh suporter dan investor eksternal diperbolehkan memiliki saham tidak lebih dari 49 persen.
Penerapan regulasi tersebut pertama kali diterapkan Asosiasi Sepakbola Jerman (DFL) pada tahun 1998. Di mana peraturan ini ditujukan untuk menjaga stabilitas finansial.
Dengan kepemilikan mayoritas berada di tangan penggemar mencegah investor asing memanipulasi pergerakan klub dari berbagai arah. Hal ini membuat klub di Bundesliga terhindar dari praktik ‘sapi perah’ yang kerap dilakukan investor.
Sebagai pemilik mayoritas saham tim, suporter juga akan dilibatkan dalam berbagai keputusan dan memberi masukan untuk kebaikan skuat di kemudian hari. Mereka juga berhak memberi kritik langsung pada pengelola klub.
Pada musim 2017/2018, Bundesliga mencatatkan rata-rata penonton terbanyak di setiap stadion dengan rata-rata 41 ribu penonton per laga. Pencapaian ini tidak terlepas dari peran regulasi 50+1 yang mereka terapkan, yaitu murahnya harga tiket pertandingan.
Melansir FourFourTwo, harga tiket pertandingan Bundesliga hanya berkisar 183 Euro atau tiga juta Rupiah per musim untuk menonton klub kesayangannya. Harga tersebut hampir dua kali lipat Liga Inggris yang mencapai 500-600 euro.