Respons Satoru Mochizuki usai Timnas Putri Indonesia Gagal Total
Timnas Putri Indonesia gagal lolos dari fase grup Kualifikasi Piala Asia Putri 2026.
Mochizuku mencontohkan Jepang yang butuh waktu puluhan tahun untuk bisa menjadi juara dunia di tahun 2011. Saat itu, dia adalah asisten pelatih.
"Saya dan tim Jepang dapat kesempatan memenangi Piala Dunia Wanita (2011). Jepang untuk bisa mencapai prestasi itu mereka melakukan kerja keras dan perkembangan selama 10 tahun, 20 tahun, bahkan 30 tahun," ucapnya.
"Jadi saya juga ingin mengambil hal-hal yang baik yang bisa diterapkan di Indonesia dan ingin terus mengembangkan sepak bola putri di Indonesia," ungkapnya.
[Baca Juga: Penyebab Timnas Putri Indonesia Kalah 0-2 Lawan Pakistan]
Setelah ini, Mochizuki akan memimpin anak asuhnya tampil di Piala AFF Putri pada Agsutus mendatang di Vietnam.
"Setiap ikut turnamen kita ingin menang dan juara. Sekarang kita berjuang ke arah sana. Jadi sekarang kita lagi memikirkan gimana caranya untuk menang," katanya.
"Kita nanti di AFF kemungkinan akan tanpa pemain diaspora, karena mereka bermain di liga. Tapi kita juga masih punya pemain-pemain bagus dan punya teknik yang luar biasa seperti Sheva, Helsya, Reva."
Di Piala AFF Putri, Indonesia berada di Grup A bersama Vietnam, Thailand, dan Kamboja.
"Jadi ketika kita mau menjadi tim yang nantinya akan bisa terus main di Piala Asia dan lolos ke sana, pastinya juga kita harus terus melihat lawan-lawan seperti Thailand, Myanmar, yang kuat-kuat," ucapnya.