Dirtek JFA Ditahan usai Ketahuan Akses Konten Pelecehan Seksual Anak di Pesawat
Direktur Teknik Asosiasi Sepakbola Jepang (JFA) dihukum penjara 18 bulan di Prancis karena melihat konten pelecehan seksual anak di pesawat.
Meski telah mencoba membela diri, Kageyama tetap dijatuhi hukuman 18 bulan penjara dengan masa percobaan dan denda mencapai lima ribu euro atau sekitar Rp92 juta.
Tidak hanya itu, Kageyama juga dilarang untuk bekerja dengan anak di bawah umur dan dilarang memasuki wilayah Prancis selama 10 tahun.
Pernyataan Resmi JFA
JFA langsung mengeluarkan pernyataan melalui laman resmi mereka menyusul insiden yang terjadi terkait Kageyama.
JFA telah melakukan rapat komite eksekutif dan memutuskan bahwa kontrak Masanaga Kageyama sebagai Direktur Teknik Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA), telah diakhiri.
"Keputusan ini menyusul vonis bersalah yang dikeluarkan terkait dengan perilaku Bapak Kageyama selama perjalanan bisnis ke luar negeri," tulis JFA.
"JFA sangat menyesalkan situasi ini dan menyampaikan permintaan maaf yang tulus atas kekhawatiran dan gangguan yang ditimbulkan oleh masalah ini."
Pernyataan dari Presiden JFA
Presiden JFA, Tsuneyasu Miyamoto, menilai bahwa tindakan yang dilakukan oleh Kageyama tidak dapat diterima.
Ia berjanji akan melakukan perbaikan di internal dan berkomitmen terhadap nilai-nilai inti dan misi JFA.
"Dengan tekad yang baru, kami berkomitmen untuk membuat perbaikan yang signifikan dan berkelanjutan. Kami juga akan menegaskan kembali dedikasi kami terhadap nilai-nilai inti dan misi JFA, dan memastikan bahwa tindakan kami dipandu sebagaimana mestinya," jelas Miyamoto.