NGK: Busi Dapat Menjadi Indikator Sehat Tidaknya Ruang Bakar Mesin

NGK menjelaskan busi dapat menjadi indikator kesehatan ruang bakar mesin, mulai dari pembakaran normal hingga penyebab mesin brebet.

Share:
article
Sehat tidaknya proses pembakaran mesin dapat dilihat dari warna dan kondisi busi. (Freepik)
Otomotif
Sehat tidaknya proses pembakaran mesin dapat dilihat dari warna dan kondisi busi. (Freepik)

www.SportCorner.id - Beberapa waktu lalu, dunia maya sempat dihebohkan maraknya kasus "brebet"-nya mesin sepeda motor yang diduga disebabkan oleh adanya kandungan etanol pada pada bahan bakar Pertalite yang mereka konsumsi untuk kendaraan.

Pihak Pertamina Patra Niaga memberi bantahan bahwa pada umumnya, kasus "brebet" mesin diakibatkan oleh busi. Karena dari beberapa kasus bisa terselesaikan setelah penggantian busi baru.

Menanggapi hal itu, produsen busi NGK di Indonesia PT Niterra Mobility Indonesia (NMI), membagikan edukasi kepada masyarakat terkait peran busi dalam sistem pembakaran mesin.

Baca juga: NGK Indonesia Sita dan Musnahkan Belasan Ribu Busi Palsu

Aftermarket Technical Support NMI Diko Oktaviano membenarkan bahwa busi bisa menjadi salah satu penyebab dari mesin "brebet". Itu artinya busi bukan satu-satunya penyebab utama gejala tersebut.

Menurut Diko, sebuah mesin pembakaran dalam (dalam hal ini mesin bensin) dapat bekerja sempurna jika tiga faktor penting terpenuhi, yaitu: campuran udara dan bahan bakar yang baik, kompresi mesin yang baik, dan pengapian yang baik.

Pertama campuran udara bahan bakar dimasukkan dalam ruang bakar, lalu dikompresikan oleh piston, kemudian diberi percikan api dari kepala busi sehingga timbul ledakan yang mendorong piston yang tenaganya digunakan  untuk memutar poros engkol.

Baca juga: Bosch Mobility Aftermarket Buka Layanan Pembelian Aki Secara Digital

"Proses ini harus berlangsung secara presisi agar tenaga yang dihasilkan optimal. Jika salah satu elemen-baik bahan bakar, udara, kompresi, atau percikan api-tidak sesuai standar, maka gejala seperti "brebet" dapat terjadi," jelas Diko di kantor PT Niterra Mobility Indonesia, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (16/12).

Untuk memastikan hal itu, kita bisa melihat bagus-tidaknya kinerja mesin dari warna di bagian elektroda kepala busi. "Kita bisa membaca kondisi mesin dari warna dan kondisi kepala busi. karena busi adalah saksi mata ruang bakar," jelasnya.

Baca juga: Uni Eropa Berencana Buat Kelas Mobil Baru ala 'Kei Car' Jepang

- Warna kepala busi: Coklat muda, abu-abu terang, krem keabu-abuan


Baca Juga

Customer Gathering Hino Bus 2025 di Solo. (HMSI)

Hino Gelar Customer Gathering Bus 2025 di Kota Solo