Guardiola Bicara soal Penderitaan Gaza saat Dapat Gelar Doktor Kehormatan

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola bicara soal penderitaan rakyat Gaza saat mendapatkan gelar doktor kehormatan.

Share:
Pep Guardiola (Foto: IG Pep Guardiola)
Sportainment
Pep Guardiola (Foto: IG Pep Guardiola)

"Saya tegaskan, ini bukan tentang ideologi. Ini bukan tentang apakah saya benar atau Anda salah. Ini hanya tentang kecintaan terhadap kehidupan, tentang kepedulian terhadap sesama," katanya.

"Mungkin kita berpikir bahwa kita melihat anak laki-laki dan perempuan berusia empat tahun terbunuh oleh bom atau terbunuh di rumah sakit karena rumah sakit itu bukan lagi rumah sakit. Itu bukan urusan kita."

"Kita bisa memikirkan itu. Itu bukan urusan kita. Tapi hati-hati. Bisa saja berikutnya anak kita yang jadi korban. Anak-anak berusia empat atau lima tahun kita bisa saja jadi korban berikutnya," ucapnya.

"Maaf, tapi saya melihat anak-anak saya, Maria, Marius, dan Valentina. Ketika saya melihat setiap pagi sejak mimpi buruk itu dimulai, bayi-bayi di Gaza, disitu saya merasa sangat takut," pungkasnya.

[Baca Juga: Tijjani Reijnders ke Man City, 2 Pemain Ini Bisa Susul Luka Modric di AC Milan]

Guardiola tidak pernah takut menyuarakan pandangan politiknya, dan sering berbicara tentang dukungannya terhadap kemerdekaan pro-Catalan.

Pada tahun 2018, Guardiola didenda 20 ribu Poundsterling oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris karena memakai pesan politik di pinggir lapangan, yakni pita kuning untuk mendukung politikus yang dipenjara di Catalonia, setelah sebelumnya diperingatkan bahwa dia melanggar peraturan.


Baca Juga