6 Klub Sepak Bola Top Eropa yang Pernah Terdegradasi Bukan Karena Performa Buruk

Sejarah sepakbola Eropa menyimpan banyak cerita kelam tentang klub-klub besar yang harus terdegradasi karena alasan di luar permainan

Share:
Bola

Karena sengketa atas hak nama dan sejarah klub, entitas yang bermain di liga utama saat itu harus berganti nama menjadi FCSB. Sementara itu, klub versi militer memulai dari divisi empat dengan nama asli "Steaua". Dualisme ini memecah basis penggemar dan menciptakan kebingungan soal identitas klub yang sah.

6. Rangers – Bangkrut dan Terlempar ke Divisi Empat (Skotlandia)

Kisah tragis menimpa Rangers FC, salah satu raksasa sepak bola Skotlandia. Pada 2012, klub ini dinyatakan bangkrut karena gagal membayar pajak dalam jumlah besar ke otoritas Inggris.

Setelah likuidasi, klub dijual dan berdiri dengan entitas baru. Namun, asosiasi sepak bola Skotlandia tidak memberikan pengecualian: Rangers harus memulai kembali dari divisi keempat, setara dengan degradasi tiga tingkat sekaligus. Butuh beberapa tahun sebelum akhirnya mereka kembali ke Scottish Premiership.

Baca juga: Link Live Streaming Salzburg vs Madrid, Pukul 08.00 WIB

Saat Lapangan Bukan Satu-satunya Penentu Nasib Klub

Degradasi bukan selalu soal kalah di pertandingan. Dalam dunia sepak bola modern, manajemen buruk, skandal, hingga ketidakstabilan finansial bisa berujung lebih fatal dari sekadar kekalahan di lapangan. Deretan klub besar yang jatuh karena faktor non-teknis menunjukkan bahwa reputasi dan sejarah tidak akan melindungi dari hukuman.


Baca Juga

Pemain Borneo FC, Berguinho. (Foto: Instagram/borneofc)

Persib Umumkan Rekrut 2 Pemain Asing Lagi via Radio