Demi mempertajam respons mesin, Ferrari mengadopsi crankshaft flat-plane dan menyempurnakan sistem ECU berkat kolaborasi bersama Bosch. 

Alhasil, Amalfi mampu berakselerasi dari 0–100 km/jam hanya dalam 3,3 detik—sedikit lebih cepat dari sang pendahulu Roma. 

Suara knalpot pun kini diatur ulang agar mengeluarkan suara yang semakin merangsang adrenalin, menjadikan setiap injakan pedal gas terasa istimewa.

Baca juga: Begini Posisi Ban yang Benar Saat Parkir Mobil

Interior yang Kembali Mengutamakan Koneksi Fisik

Ferrari mendengar masukan dari para pengguna setianya. Jika Roma banyak mengandalkan kontrol berbasis haptic, maka Amalfi mengembalikan tombol-tombol fisik pada lingkar kemudi. 

Langkah ini bertujuan menjaga keterhubungan nyata antara pengemudi dan mobil, terutama saat berkendara agresif.

Tata letak kabin pun disempurnakan. Layar infotainment kini horizontal dan posisinya lebih rendah untuk visibilitas lebih baik. 

Konsol tengah dibuat lebih ramping, menambah kesan lapang. Interiornya dihiasi trim aluminium anodized, menambah kemewahan sekaligus mendukung proses produksi yang lebih ramah lingkungan—menunjukkan komitmen Ferrari ke arah keberlanjutan.

Baca juga: Wajib Tahu! Perlengkapan Penting di Mobil untuk Hadapi Situasi Darurat