Tragedi Diogo Jota Jadi Pengingat Bahaya Ban Pecah
Musibah ini seolah menjadi pengingat bagi semua pengendara akan risiko besar ban pecah
Mengapa Pecah Ban Bisa Sangat Mematikan?
Kasus ban pecah memang dikenal sebagai salah satu penyebab kecelakaan fatal di jalan raya.
Mengutip penjelasan dari Auto2000, ban pecah sering terjadi karena tekanan udara ban yang tidak sesuai.
Ban yang kekurangan tekanan udara (kempis) akan mudah mengalami kerusakan, terutama saat mobil dipacu dengan kecepatan tinggi.
Jika ban depan yang pecah, kendaraan dapat mengalami understeering alias sulit dikendalikan ketika berbelok.
Baca juga: Liverpool Pensiunkan Nomor Punggung 20, Setelah Diogo Jota Meninggal
Sebaliknya, bila ban belakang pecah, gejala oversteering dapat muncul, membuat mobil mudah selip dan berputar tanpa kendali.
Pentingnya Tekanan Udara Ban yang Tepat
Tekanan udara ban yang ideal sangat berperan menjaga kontak telapak ban dengan permukaan jalan tetap optimal.
Dengan tekanan yang pas, daya cengkeram ban ke jalan akan lebih baik, membuat pengendalian mobil tetap stabil, dan menjaga dinding ban mampu menopang beban mobil.
Sebaliknya, ban yang kempis justru mempersempit area kontak dengan aspal, mengakibatkan keausan tidak merata hanya di sisi pinggir telapak ban.
Akibatnya, ban menjadi lebih rentan pecah, apalagi ketika mobil digunakan untuk perjalanan jauh.