Sering Membunyikan Klakson Ciri Individu Berintelektual Rendah

Penggunaan klakson berlebihan mencerminkan rendahnya etika berlalu lintas dan bisa mengganggu kenyamanan serta keselamatan pengguna jalan lain.

Share:
article
Penggunaan klakson berlebih merupakan ciri individu berintelektual rendah. (ilustrasi: Freepik)
Otomotif
Penggunaan klakson berlebih merupakan ciri individu berintelektual rendah. (ilustrasi: Freepik)

www.SportCorner.id - Klakson pada kendaraan baik itu roda dua maupun roda empat memang diciptakan untuk digunakan pada situasi tertentu. Namun kebiasaan membunyikan klakson secara berlebih justru mencerminkan kurangnya etika berlalu lintas dan intelektualitas seseorang.

Penggunaan klakson secara berlebihan bisa berdampak negatif, baik secara sosial maupun psikologis. Klakson dirancang sebagai alat peringatan untuk keselamatan, bukan untuk 'memaksa' jalan atau menunjukkan emosi.

Baca juga: 5 Etika Berkendara saat Terjebak Kemacetan

Berikut beberapa dampak negatif akibat penggunaan klakson yang berlebihan.

1. Mengganggu kenyamanan orang lain
Bunyi klakson yang tidak perlu, terlebih bila dilakukan berulang, dapat membuat stres, mengagetkan, bahkan memicu emosi pengendara lain.

2. Menciptakan polusi suara
Terutama di kota besar, suara klakson yang berlebihan menyumbang pada kebisingan lingkungan dan menurunkan kualitas hidup.

3. Mencerminkan agresivitas atau ketidaksabaran
Ini bisa menciptakan persepsi negatif dari pengguna jalan lain, dan dalam kasus tertentu, bahkan memicu konflik. Pasalnya kebiasaan menggunakan klakson berlebih umumnya dilakukan oleh (maaf) orang-orang berpendidikan rendah dan minim etika.


Baca Juga

Toyota New Camry 2.5V A/T. (TAM)

TAM Umumkan Harga Resmi Toyota New Camry 2.5 V AT

Ilustrasi. (Drive AutoCare)

Knalpot Mobil Keluarkan Asap, Pertanda Apa?

BYD edukasi mahasiswa Universitas Diponegoro. (BYD)

BYD Transfer Teknologi ke Generasi Muda

Lepas L8. (CSI)

Mengenal Desain dan Filosofi Merek Lepas

BYD Atto 1 di GIIAS Bandung 2025. (BYD)

BYD ATTO 1 Unjuk Gigi di GIIAS Bandung 2025