Pemain Top yang Pernah Nyaris Menang Ballon d’Or tapi Gagal

Ballon d’Or dikenal sebagai penghargaan paling prestisius bagi pesepak bola dunia.

Share:
Pemilih dan Cara Tentukan Pemenang Ballon d'Or
Bola
Pemilih dan Cara Tentukan Pemenang Ballon d'Or

Rasa Kecewa yang Masih Membekas

Kini, di tahun 2025, Sneijder kembali mengungkapkan rasa kecewanya. Ia menilai tahun 2010 adalah puncak kariernya, di mana ia telah “memberikan segalanya” untuk klub dan negaranya. 

Meski mengakui Messi adalah pemain hebat, ia merasa pencapaian pribadinya saat itu layak mendapat pengakuan tertinggi.

“Orang-orang yang mengingat saya di tahun 2010 tahu betul apa yang sudah saya lakukan. Itu sudah cukup berarti,” ujar Sneijder.

Baca juga: Adrian Mutu Akui Menyesal: “Tanpa Kokain, Saya Bisa Raih Ballon d'Or”

Ballon d’Or Tidak Selalu untuk Pemain Terbaik

Sneijder juga menegaskan bahwa Ballon d’Or tidak selalu diberikan murni kepada pemain terbaik. 

Menurutnya, faktor popularitas dan klub yang dibela sering kali berperan besar. 

Ia menyebut contoh Franck Ribery (2013) dan Robert Lewandowski (2020) sebagai pemain yang juga pantas menang namun gagal karena pertimbangan non-teknis.

Meski merasa sedikit tidak adil, Sneijder mengatakan dirinya lebih bangga dengan trofi kolektif seperti Liga Champions ketimbang penghargaan individu.

Kontroversi yang Terulang

Kekecewaan Sneijder seolah terulang pada Lewandowski dan Ribery. Lewandowski pernah disebut Messi lebih pantas menang Ballon d’Or 2020, sementara Ribery menyebut kekalahannya dari Cristiano Ronaldo pada 2013 sebagai keputusan politis. 


Baca Juga

PSM Makassar masih terkena sanksi FIFA/foto: Ofisial PSM Makassar

I.League Sebut Kasus PSM Makassar Sudah Diselesaikan

Persebaya Surabaya vs PSIM Yogyakarta Super League 2025/2026.

Eduardo Perez Kecewa Persebaya Kalah di Laga Kandang