I.League Bicara Blak-blakan Soal Kompetisi Usia Muda, Belum Siap!
Operator Liga Indonesia, I.League, mengungkap alasan kompetisi usia muda dan tim cadangan belum bisa digelar.
Meski ada desakan agar segera menghadirkan kompetisi untuk tim cadangan maupun usia muda, Direktur I.League Ferry Paulus mengakui masih banyak kendala yang harus dibereskan.
“Memang Liga punya visi, tetapi kita tidak bisa berdiri sendiri. Semua harus sejalan dengan roadmap yang dimiliki PSSI, yang cakupannya jauh lebih besar,” ujar Ferry.
Beberapa kendala utama yang disebutkan antara lain, keterbatasan infrastruktur stadion di banyak daerah, penggunaan LED dan VAR yang menuntut standar tinggi.
Salain itu ada kompetisi Elite Pro Academy (EPA) dan Liga U-19 yang masih berbentuk home tournament. Kebutuhan penyeragaman regulasi terkait pembinaan usia muda. Regulasi Baru PSSI untuk Usia Muda.
Baca juga: Persija Yakin Jakmania Bisa Buktikan Kedewasaan, Larangan Suporter Bisa Berakhir
Menurut Ferry, PSSI sudah menyiapkan aturan ketat terkait pembinaan pemain muda. Mulai musim depan, klub wajib memiliki tim U-17, dan di tahun berikutnya diwajibkan membentuk tim U-15.
“Ini proses simultan yang sejalan dengan visi PSSI untuk pengembangan sepak bola nasional. Ke depan, tuntutan tidak semakin mudah. Kita harus bisa menghadirkan kompetisi yang benar-benar berkualitas,” tegas mantan Direktur Persija Jakarta tersebut.