Geliat Industri Olahraga Tinju di Indonesia, Perputaran Uang Capai Rp18 M

Ajang tinju bertajuk Pasti Fight sukses digelar di Atlas Super Club, Bali pada September 2025 lalu. Diprediksi perputaran uang mencapai Rp18 miliar.

Share:
article
Ajang tinju bertajuk Pasti Fight sukses digelar di Atlas Super Club, Bali, September 2025/foto: Istimewa
Olahraga
Ajang tinju bertajuk Pasti Fight sukses digelar di Atlas Super Club, Bali, September 2025/foto: Istimewa

"Jadi memang yang kita kejar ya, bukan hanya sekedar bagian dari materinya, tapi gimana cara kita relasinya, kita ngebuat fighter ini juga punya harapan. Karena kan memang sempat beberapa fighter gak punya harapan lagi," kata Yoan.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Yusuf Suparman menyebut, perputaran uang di Pasti Fight ini bisa mencapai Rp18 miliar.

"Perputaran uang dari tinju di Atlas Bali sekitar Rp18 miliar dari penjualan tiket dan pay per view melalui Vidio, dan penjualan merchandise serta perputarannya dampak ekonomi selama ajang di Atlas dan sekitarnya," kata Yusuf.

Lebih lanjut, Yoan menyebut industri olahraga tinju ini memiliki potensi untuk jadi besar ke depannya. Apalagi, minat untuk tinju ini tak cuma berasal dari fans lokal, tetapi juga internasional. Tentu, dukungan pemerintah dibutuhkan.

"Industri tinju ini bukan hanya sama untuk masyarakat lokal, tapi bahkan di luar negeri juga bisa gitu. Tapi bagaimana caranya promotor, pemerintah, dan para petinju-petinju yang lain di Indonesia ini bisa kolaborasi," kata Yoan.

Sebelumnya, industri olahraga tinju Indonesia pernah mencapai masa emasnya sebelum kemudian meredup pada sepuluh tahun ke belakang.

Kini, ajang tinju di Indonesia mulai menemukan kembali jalannya untuk menjadi industri olahraga yang menjanjikan.


Baca Juga