Bukti Peraturan BWF Tak Adil untuk Pebulutangkis Putri

BWF disebut menerapkan aturan yang tak adil untuk pebulutangkis putri.

Share:
Huang Dong Ping dan Feng Yan Zhe/Foto: BWF
Bulutangkis
Huang Dong Ping dan Feng Yan Zhe/Foto: BWF

www.sportcorner.id - BWF disebut menerapkan aturan yang tak adil untuk pebulutangkis putri.

Dalam peraturan bulutangkis, setiap atlet diperbolehkan menggunakan bathroom break atau pergi ke toilet selama dua menit.

Jika melebihi waktu yang ditentukan, maka wasit akan memberikan sanksi berupa kartu kuning atau kartu merah karena dinilai sengaja menunda pertandingan.

Kondisi ini terjadi di final Piala Sudirman 2025 antara China dan Korea Selatan saat partai pertama di nomor ganda campuran.

Ketika itu, pebulutangkis China, Huang Dong Ping meminta izin menggunakan bathroom break. Wasit memberikan izin dan mengacungkan jari ke atas tanda peringatan waktu.

[Baca Juga: Misteri Pebulutangkis China Selalu Absen di Chinese Taipei Open Sejak 2017]

Huang Dong Ping langsung bergegas ke toilet, tapi dinilai lebih dari waktu yang ditentukan. Setelah kembali ke lapangan, wasit mengeluarkan kartu merah dan satu poin diberikan ke ganda campuran China, Seo Seung-jae/Chae Yu-jung.


Baca Juga

Logo PBSI/dok. PBSI.

Respon PBSI Soal Mundurnya Wakil Sekertaris Jenderal

PB Djarum kembali menggelar Audisi Umum 2025 untuk mencari bibit-bibit pebulutangkis usia dini dari seluruh Indonesia. (Foto: PB Djarum)

PB Djarum Buka Audisi 2025, Incar Pebulutangkis Usia Dini

Apriyani Rahayu/Febri Setianingrum/Media PBSI.

Alasan Apriyani/Febi Tak Turun di Japan & China Open 2025

Herry IP/Foto: Instagram

Usai Naik Gaji, Herry IP Punya 1 Permintaan untuk BAM

Dua Wakil Indonesia Lolos ke Semifinal Kejuaraan Dunia Junior 2024

Daftar Skuat Indonesia di Kejuaraan Asia Junior 2025

Dejan Ferdinansya/Siti Fadia Silva Ramadhanti/Media PBSI.

Penyebab PBSI Cerai Pasangan Dejan/Fadia

Aksi Fajar/Rian di babak semifinal Indonesia Open 2025. (Foto: Instagram/pbsi)

PBSI Kian Terpuruk, Siapa yang salah?