Perbedaan Atlet Bulutangkis Dulu dan Kini di Mata Legenda Liew Swie King
Legenda bulutangkis, Liem Swie King membeberkan perbedaan atlet dulu dan masa kini.
"Tapi setelah [usia] 18 tahun itu banyak dari mereka yang menurun. Saya melihat ada masalah dalam motivasinya. Atlet dewasa itu lebih kompleks karena harus mempertahankan motivasinya," ujarnya.
Liem Swie King juga menyoroti motivasi atlet senior masa kini. Menurut dia, atlet sudah merasa puas ketika meraih gelar juara di Indonesia.
Hal ini berbeda dibandingkan zaman dulu dimana atlet senior pun terus merasa lapar gelar juara dan selalu ingin memenangkan gelar-gelar berikutnya.
"Pemain senior sekarang itu kurang, motivasinya kurang. Jadi jangan merasa cukup jadi juara di Indonesia saja. Juara di Indonesia itu bukan apa-apa, kalau bicara juara harus dunia," ucapnya.
[Baca Juga: Jawaban Ketum PBSI Indonesia Baru Raih 2 Gelar Juara Bulutangkis]
Liew Swie King menambahkan, keinginan kuat untuk juara datang dari dalam diri atlet itu sendiri. Sementara PBSI hanya memfasilitasi.
"Motivasi itu datang dari pemain, kalau PBSI itu menyediakan fasilitas. Saya melihat di bulutangkis, atlet muda sudah sebagus itu membuat saya geleng-geleng, tapi ketika dewasa kalah," ungkapnya.
"Zamannya memang berbeda. Motivasi itu yang penting. Jangan merasa cukup puas ketika sudah juara di Indonesia. Itu kurang," pungkasnya.