Fajar/Rian Gagal ke Final: "Kami Terburu-buru di Momen Krusial"
Meski sudah berjuang maksimal, Fajar/Rian harus merelakan impian tampil di final bersama sesama wakil Indonesia, Sabar/Reza.
Keinginan untuk segera menuntaskan reli dan menekan lawan membuat mereka kehilangan ketenangan dalam mengatur pola serangan. Akibatnya, peluang emas yang seharusnya bisa dikonversi menjadi poin malah berubah menjadi keuntungan bagi lawan.
“Di saat-saat krusial, kami justru bermain terburu-buru dan kurang tenang. Itu menjadi kesalahan yang mahal,” ujar Fajar.
Evaluasi Pola Serangan
Muhammad Rian pun turut mengakui bahwa mereka belum cukup sabar dalam membangun serangan. Terlalu cepat mengambil keputusan menyerang tanpa persiapan yang matang justru membuat strategi mereka mudah terbaca. Ke depan, pasangan ini sepakat untuk memperbaiki pola pikir dan lebih mengutamakan kesabaran serta keamanan dalam permainan.
“Kami harus lebih sabar, terutama dalam menyusun serangan. Bermain aman dan rapi sangat penting, apalagi di level permainan seperti ini,” tambah Rian.
Harapan untuk Sabar/Reza di Final
Meski kecewa, Fajar/Rian tetap memberikan dukungan penuh untuk pasangan Sabar/Reza yang akan tampil di final. Mereka berharap Sabar/Reza bisa mengatur ritme permainan dengan cermat, terutama dalam menghadapi pasangan Korea yang dikenal solid dalam bertahan dan cepat dalam mengubah tempo.
Baca juga: Kegagalan di Singapore Open 2025 Jadi Pelecut An Se-young Juara di Istora