Dalam tayangan di televisi pemerintah, wajah Lee Kang-in dan nomor punggungnya sengaja diburamkan. Tidak ada informasi bahwa dialah pencetak gol keempat PSG. 

Praktik sensor ini menjadi contoh terbaru betapa pemerintah Korea Utara membatasi akses warganya terhadap informasi yang dianggap tidak sejalan dengan kepentingan ideologi negara.

Lee Kang-in Jadi Sasaran Sensor, Rivalitas Politik Menutupi Prestasi

Kontrol total media di Korea Utara memang bukan hal baru. Segala tayangan yang berasal dari luar negeri harus sejalan dengan garis besar propaganda Partai Buruh Korea. 

Situasi seperti ini pernah terjadi sebelumnya — salah satunya pada Piala Dunia 2010, ketika Pyongyang disebut mengabarkan kepada rakyatnya bahwa Portugal menjadi juara dunia, meski faktanya Spanyol-lah yang menang. 

Baca juga: Palmeiras Bertemu Chelsea di Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025

Alasannya sederhana: Portugal mengalahkan Korea Utara, sehingga dikisahkan sebagai “juara” agar publik mau menerima kekalahan dengan dalih terhormat.

Pemain Korsel lain seperti Son Heung-min (Tottenham Hotspur) dan Hwang Hee-chan (Wolves) juga kerap luput dari siaran atau bahkan membuat pertandingan tidak ditayangkan sama sekali.