Friday, October 04, 2024

www.SportCorner.id - Pebulutangkis Indonesia, Agripinna Prima Rahmanto putra mengaku sakit hati pada BWF dan memilih main tarkam.

Agirpinna adalah satu dari delapan atlet bulutangkis Indonesia yang mendapat sanski dari Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

Agripinna dinyatakan bersalah dalam kasus pengaturan skor atau match fixing. Sanksi pun dijatuhkan BWF selama enam tahun larangan berkecimpung di bulutangkis di level profesional.

Di laman resmi BWF, hukuman Agripinna sudah berlaku sejak 2020 dan akan berakhir pada 2026.

Selain sanksi enam tahun larangan bermain di dunia bulutangkis profesional, Agripinna harus membayar denda sebesar 3 ribu Dolar AS atau sekitar 47 juta Rupiah.

[Baca Juga: Megawati Mudik, Langsung Pamer Naik Ojek Online]

Agripinna menanggapi hukuman yang dijatuhkan BWF tersebut. Dia meminta kepada semua atlet untuk menjauhi pengaturan skor.

"Pesan saya pada atlet kalau masih muda dan ingin mencari prestasi, jangan pernah tergiur dengan pengaturan skor," ujarnya, Rabu (3/4/2024).

"Kalau sudah berprestasi dan bukan lagi mencari uang, tapi uang yang akan mencari kalian," katanya.

Agripinna menceritakan kasus yang menjeratnya. Itu terjadi di tahun 2017, tapi Agripinna membantah terlibat pengaturan skor.

"Kejadiannya di (Vietnam Open) 2017. Saya ditawari pihak tertentu untuk mengalah, tapi saya dengan dan sangat jelas menolak tawaran tersebut," tegasnya.