PON Beladiri 2025, Bukti Industri Olahraga Indonesia di Daerah Juga Bergerak

PON Bela Diri Kudus 2025 digelar di Djarum Arena Kaliputu dan Alun-alun Simpang Tujuh Kudus diikuti ribuan atlet dari seluruh provinsi di Indonesia.

Share:
article
Olahraga

Gerakan penuh tenaga, keindahan, dan filosofi mendalam mereka membuat ribuan penonton terpukau. Ketua Panitia PON Bela Diri Kudus 2025, Ryan Gozali, mengungkapkan rasa bangganya atas partisipasi besar dari seluruh provinsi di Indonesia.

Sebanyak 2.645 atlet dari 38 KONI Provinsi ikut berpartisipasi dalam sepuluh cabang bela diri murni: Karate, Tarung Derajat, Ju-Jitsu, Pencak Silat, Taekwondo, Gulat, Judo, Sambo, Wushu, dan Shorinji Kempo.

Ketua KONI Pusat Marciano Norman menegaskan bahwa penyelenggaraan PON Bela Diri memiliki misi strategis, salah satunya menjadi wadah bagi cabang bela diri non-Olimpiade yang tak lagi dipertandingkan pada PON reguler 2028.

Di sisi lain, mewakili Menpora Erick Thohir, Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Raden Isnanta menyebut PON Beladiri ini sangat bagus, karena berfokus ke martial art yang sedang jadi hype di masyarakat.

Saat ini, lanjut dia, industri bela diri ini memang sedang bagus, ditambah lagi olahraga adu fisik termasuk tinju misalnya, di Indonesia juga sedang naik lagi pamornya.

Jadi, industri olahraga  seperti ini harus terus didorong, keterlibatan swasta juga diperlukan untuk memaksimalkan perputaran eventnya dan membuatnya jadi menarik sehingga banyak penonton dan pengunjung yang datang. Belum lagi, banyak jago bela diri Indonesia yang ternyata juga menjadi artis dan bahkan main film di Hollywood.

"Saya yakin, ini perputaran ekonominya pasti besar, karena bisa miliaran sekali bikin event-event bela diri seperti ini. Kami mendukung, Kemenpora mendukung dan semoga menjadi makin maksimal ke depan, lahir prestasi dan bergerak industrinya," ucapnya Isnanta.


Baca Juga

Soal Surat IOC, Menpora: Jangan Salah Multi Tafsir