Fakta Menarik Triple Crown, Gelar Paling Prestisius di Arena Balap Kuda

Dalam dunia pacuan kuda, hanya ada satu gelar yang mampu membuat arena sunyi karena takjub

Share:
article
Mengenal Triple Crown dalam berkuda
Olahraga
Mengenal Triple Crown dalam berkuda

Ada juga yang menang di 2 laga terakhir namun sayangnya gagal di leg pertama seperti Pesona Nagari (2008) dan Bintang Maja (2023). Sementara Lady Aria (2018) memenangkan leg pertama dan Derby, tapi hanya mampu finis kedua di leg kedua.

"Dari situ kita lihat, begitu sulit meraih Triple Crown Indonesia," ujar Ketua Komisi Pacu PP PORDASI, Ir. H. Munawir.

Triple Crown, sambung Munawair, menuntut daya tahan luar biasa kuda, konsistensi tak tergoyahkan, strategi cermat, dan kesiapan menghadapi tantangan cuaca, cedera, bahkan fluktuasi psikologis seekor kuda.

Munawir menjelaskan Triple Crown Indonesia dirancang menyesuaikan karakter dan daya tahan kuda lokal. Derby tidak dibuat 2.400 meter seperti luar negeri agar tidak membebani atau mencederai kuda.

"Realistis saja. Karena kuda-kuda di sini belum kuat jaraknya sepanjang itu," ucap Munawir.

Adapun kriteria peserta Triple Crown Indonesia sama dengan negara lain kebanyakan, yakni kuda umur 3 tahun. "Artinya seekor kuda hanya punya satu kali peluang seumur hidup untuk menjadi juara Triple Crown," imbuhnya.


Baca Juga

Tim voli putri Indonesia usai mengalahkan Taiwan di semifinal AVC Challenge Cup, Sabtu (24/6/2023)

Daftar Pemain Tim Voli Putri SEA Games 2025

Tim voli putra Indonesia saat berhadapan dengan Vietnam di SEA V League 2024 leg pertama (PNVF Kimberly Pauig)

Daftar 19 Pemain Tim Voli Putra di SEA Games 2025

2.656 Atlet Ikut PON Bela Diri 2025 di Kudus