Saturday, July 27, 2024

www.SportCorner.id - Bermain bola atau futsal kerap menjadi aktivitas olahraga favorit para remaja di Indonesia.

Biasanya para remaja bermain futsal dengan lapangan yang menggunakan rumput sintetis.

Ternyata, penggunaan rumput sintetis dapat membahayakan bagi para remaja yang bermain futsal.

Saking bahayanya, bahkan dapat mengakibatkan kanker.

Bahkan, Belanda saja sudah mengurangi dengan cara membuang penggunaan rumput sintetis di seluruh negeri mereka.

Baca juga: [Suka Shift Malam? Simak Tips Ini Agar Tetap Sehat]

Alasannya, Belanda menemukan peningkatan penderita limfoma atau kanker kelenjar getah bening pada pemain futsal, khususnya untuk para kiper atau penjaga gawang.

Pasalnya, kiper yang sering jatuh biasanya terluka karena bergesekan keras dengan rumput sintetis di lapangan futsal.

Sedangkan, Limfoma itu terjadi ketika sel darah putih dalam sistem limfatik berubah atau bermutasi menjadi sel kanker yang tumbuh dengan cepat dan tidak mati.

Masalahnya, karet pada rumput sintetis ini terbuat dari ban bekas yang didaur ulang karena perusahaan ban di Belanda memaksimalkan profit dengan tidak membuang namun mendaur ulang menjadi produk yang bernilai tinggi.

Contohnya seperti remah karet yang menjadi dasar bagi rumput sintetis, bahkan bertaburan di atas rumput sintetis ini.